Welcome to my Blog!
Image by Cool Text: Logo and Button Generator - Create Your Own Logo

art studio


Kamis, 26 September 2013

Biologi Sel


Tahukah kalian? Farmasi bukan hanya ilmu yang mempelajari tentang peracikan obat dan berbagai macam hal yang berkaitan dengan kimia saja. Seorang farmasis juga harus mengetahui proses pencernaan obat dan efeknya untuk tubuh manusia,oleh karena itu seorang farmasis juga harus belajar tentang biologi sel. 

Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah ilmu yang mempelajari sel, salah satu dari cabang-cabang biologi. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun skala molekular, dan sel biologi meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam organisme multisel seperti manusia.

Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua bidang ilmu biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di antara berbagai jenis sel merupakan hal penting khususnya bagi bidang biologi sel dan biologi molekular. Persamaan dan perbedaan mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu, yang memungkinkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis sel lain. Penelitian biologi sel berkaitan erat dengan genetika, biokimia, biologi molekular, dan biologi perkembangan.
Keterkaitan bahwa manfaat biologi dalam bidang farmasi telah menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini, hal itu dipengaruhi oleh Laporan terbaru tentang sebuah strategi penting, yaitu pemanfaatan sistem bilogi untuk melakukan invoasi baru dalam dunia farmasi yang akan membawa inovasi pasar untuk menciptakan produk farmasi baru.

Dengan menggunakan sistem biologi, maka akan didapatkan penggunaan secara pendekatan rasional, melalui campuran rute analitis dan sistemik, untuk menggambarkan sifat-sifat yang muncul dari jaringan biologis. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan dan memprediksi, kuantitatif, proses molekuler, seluler, jaringan, organ dan seluruh tubuh. Dengan menggunakan model multi-skala dalam silico, Sistem Biologi diharapkan dapat membawa manfaat banyak untuk penemuan dan pengembangan farmasi sebagai sifat dari suatu sistem yang dapat dipelajari melalui jangka waktu tertentu.

Dengan menggunakan sistem biologi, maka jumlah senyawa dapat terkurangi, serta didisintesis dalam penemuan dengan menggunakan algoritma disempurnakan untuk menyingkirkan senyawa dengan farmakokinetik yang minim profil toksikologi. Dan hal ini akan menghemat waktu dan uang dengan memilih obat yang lebih mungkin untuk berhasil dalam pengembangan klinis.

Teori-teori tentang sel

- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)




Mikroskop

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai SEL,terlebih dahulu kita akan membahas tentang alat yang digunakan untuk melihat sel tersebut. Mikroskop,alat yang merupakan terobosan terbesar yang membuka mata dunia tentang penelitian biologi sel
Asal Usul sejarah Mikroskop

mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop.

Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’

Jenis-jenis mikroskop
jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, nomarski dic, dan konfokal).

struktur mikroskop

ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

pembesaran
tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar.

sifat bayangan

baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf a di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf a yang terbalik dan diperbesar.

PERKEMBANGAN MIKROSKOP
Mikroskop Optis


Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat melihat mikroorganisme. Mikroorganime terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan menggunakan suatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘animalcules’ terlihat dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna. Leeuwenhoek mengamati organisme yang dikorek dari sela-sela giginya. Kemudian hasil pengamatannya digambarkan dalam bentuk sketsa sel bakteri dengan bentuk seperti bola, batang, dan spiral sama seperti bentuk bakteri yang dikenal pada saat ini.

Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari 2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan yang membentuk tubuh instrumen. Spesimen dipasang pada titik fokus yang menempel di depan lensa, dan posisi dan fokus bisa disesuaikan dengan memutar dua sekrup. Seluruh instrumen panjangnya hanya 3-4 inci dan harus diangkat mendekat dengan mata dan memerlukan pencahayaan yang baik serta kesabaran yang besar dalam penggunaanya. Meskipun pada jamannya telah ditemukan mikroskop 2 lensa yang hampir mirip dengan mikropskop saat ini, namun pada saat itu pembuatannya masih rumit dibandingkan mikroskop ala Leewenhoek. Dan dengan ketrampilan Leewenhoek dalam membuat lensa, dia berhasil membuat mikroskop yang mampu memperbesar objek sampai lebih dari 200 kali sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas dan lebih terang. Meskipun ia sendiri tidak bisa menggambar dengan baik, ia mempekerjakan ilustrator untuk menggambar objek yang ia amati dan gambar itu digunakan untuk melengkapi uraian tertulis dari objek yang ia amati.
Mikroskop Cahaya
Seorang ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr. Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini dan membangun mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931.
LOVE AND LIVE
Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer (nm) (dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu)

Bagian-bagian dari mikroskop cahaya:
1. lensa okuler
2. lensa objektif
3. lensa objektif yang lain
4. pengatur fokus secara kasar
5. pengatur fokus secara halus
6. papan letak objek/sampel/preparat yang dilihat
7. sumber cahaya
8. kondensor cahaya
9. penjepit sampel

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “Compound light microscope” adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

Contoh sehari-hari menggambarkan masalah utama mikroskop cahaya. Ketika digunakan dalam biologi sel modern, cluster padat ribuan sel menghamburkan cahaya sehingga kuat bahwa sel-sel yang terletak di belakang sebuah objek tidak dapat dilihat. Meskipun lebih dikenal dari fiksi ilmiah, konsep diri merekonstruksi sinar laser menawarkan solusi yang menjanjikan untuk masalah ini. percobaan yang terbentuk laser khusus balok mampu diri merekonstruksi bahkan di hadapan berbagai hambatan, misalnya tingginya jumlah hamburan biologi sel-cahaya, yang berulang kali menghancurkan laser sinar profil. Self-rekonstruksi bekerja karena foton tersebar (kuanta cahaya) di pusat balok terus digantikan oleh foton baru dari samping. Foton dari semua pihak bertemu di tengah balok hampir di fase dalam rangka membangun profil balok baru, tidak terpengaruh oleh cukup tertinggal dari hamburan tersebut. Para ilmuwan itu menggunakan hologram komputer (alat yang mengubah fasa cahaya) untuk memodifikasi sinar laser konvensional ke yang disebut Bessel sehingga fase profil balok yang memiliki bentuk kerucut. Meskipun Bessel balok yang dikenal sebagai difraksi-bebas dalam ruang bebas, telah benar-benar jelas apakah, dan apa gelar, mereka bisa mendapatkan kembali bentuk balok pertama mereka juga di media homogen, di mana hamburan cahaya yang cukup.
( http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2012/04/asal-usul-sejarah-mikroskop-dan.html)

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru

Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid


Organel-organel dalam sel
FFungsi organela : 
1. Nukleus/inti sel fungsinya : sebagai pengatur seluruh aktifitas sel, mengandung materi genetik (DNA) 
2. RE (retikulum endoplasma) kasar : untuk sintesis protein
3. RE (retikulum endoplasma) halus : sebagai tempat penyimpanan Ca, untuk sintesis steroid.
Sitosol : cairan tempat organel melayang-layang 
4. Mitokondria : penghasil ATP, untuk respirasi oksidatif
5. Ribosom : untuk sintesis protein, prosesprotein
6. Lisosom : mengandung enzim untuk pencernaan intrasel
7. Aparatus golgi :’packaging’ (pengemasan) protein untuk menjadi matang, penambahan suatu subtansi pada protein, sebagai proses lanjutan protein setelah dari RE
8. Peroksisom : untuk pemecahan hidrogen peroksida
9. Sitoskeleton : jalur berpindahnya organella pada sel, terdiri dari: 

·         Mikrotubulus : membentuk pergerakan kromosom, organel, silia, & flagela 
·         Intermediate filament 
·         Microfilament: membantu kontraksi otot, bentuk sel, & pergerakan sitoplasma 

Makromolekul Utama Sel dan Subunit Penyusun Sel

1. Protein : tersusun dari sub unit asam amino
Struktur penyusunnya adalah gugus asam carboxyl, gugus amino, & rantai samping (menentukan sifatnya). Protein merupakan suatu polimer asam amino (L-form) yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Satu protein mengandung 20 asam amino.

2. Asam nukleat (DNA & RNA) : tersusun dari sub unit nukleotid
Asam nukleat merupakan penyimpan informasi biologis yang herediter. Merupakan polimer nukleotid yang tersusun dari cincin nitrogen, yang dihubungkan dengan ikatan fosfodiester antara gugus phospat & gugus carboxyl.

3. Polisakarida : tersusun dari sub unit glukosa
Sebagai sumber energi sel yang disimpan dalam bentuk glikogen, jika dipecah akan melepas energi.

4. Lipid : tersusun dari sub unit asam lemak
Merupakan komponen penyusun membran sel. Tersusun atas rantai hidrokarbon yang hidrofobik & tidak reaktif, serta gugus karboksil. Gugus karboksil bersifat hidrofillik, reaktif dan dapat berikatan secara kovalen dengan molekul lainnya. Fungsinya adalah sebagai sumber energi yang cukup tinggi yang disimpan di sitoplasma dalam bentuk triacylglycerol, dan membentuk membran sel bilayer dalam bentuk fosfolipid yang bersifat ampifatik.
sumber artikel

Mekanisme Transpor Oksigen dan Karbondioksida Pada Paru, Dalam Aliran Darah dan Pada Jaringan. 

Transpor O2 di darah & jaringan

O2 ditranspor dengan mekanisme difusi pasif, yaitu mengikuti gradien konsentrasi, dari konsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah. Adapun dalam sistem transpornya O2 dapat dibagi menjadi 2:
1,5% O2 terlarut di plasma
98,5% O2 berikatan dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin.

Dengan tingginya tekanan parsial O2 (PO2) di darah dibanding di jaringan, maka O2 akan ditranspor dari darah ke jaringan. Faktor yang dapat mempengaruhi transpor O2 selain PO2 adalah pH, PCO2, suhu, & 2,3 BPG. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi afinitas O2.

 Transpor CO2 di darah dan jaringan

CO2 ditranspor secara difusi pasif, yaitu mengikuti gradien konsentrasi, dari konsentrasi tinggi ke rendah. Adapun dalam mekanisme transpornya CO2 ditranspor dalam 3 bentuk:
7% terdisolusi di plasma
23% berikatan dengan Hb membentuk karbaminohemoglobin
70% berbentuk ion bikarbonat
Saat tekanan parsial CO2 (PCO2) di jaringan lebih tinggi, maka CO2 akan ditranspor dari jaringan ke darah.

Transpor glukosa pada epitel usus

Transpor glukosa di epitel usus menggunakan coupled transport, symport. Yaitu transpor yang terjadi dengan mendapat energi dari molekul lain, dengan molekul yang dipindah ada 2 dan searah. Sehingga untuk transport glukosa dibutuhkan Na+ agar masuk dari lumen ke epitel usus.

Saat ATP dipecah oleh ATPase menjadi ADP+Pi, akan mengcouple energi untuk masuknya Na+ dan glukosa dari lumen ke membran basalis, sehingga sistem transport glukosa juga dapat disebut transport aktif sekunder.


Proses Pembentukan ATP Di Mitokondria dan Hubungannya Dengan Pembentukan ROS
Proses pembentukan ATP di mitokondria dikenal dengan nama fosforilasi oksidatif (30-36 ATP). Jalur sintesis ini menggunakan energi yang dihasilkan dari oksidasi nutrien untuk produksi ATP. Adapun pembentukannya adalah sebagai berikut:

Elektron ditransfer dari donornya (NADH) ke acceptor (cth: O2) dg reaksi redoks.

di eukariota, proses ini dilakukan oleh kompleks 5 protein yg ada di dlm mitokondria: NADH-koenzim Q oksireduktase; suksinat-Q oksireduktase; electron transfer flavoprotein-Q oxireductase; sitokrom C-oksidase; AP sintase. Energi yg dihasilkan oleh elektron melalui jalur transpor elektron ini digunakan untuk memindahkan proton melewati membran mitokondria (dari dalam ke luar) terbentuk energi potensial dlm bentuk gradien pH dan potensial elektrik disepanjang membran (potensial gradien di daerah membran luar lebih tinggi) konsentrasi proton di membran luar semakin tinggi dan membuat proton kembali ke membran dlm konsentrasi yg lebih randah energi yg tersimpan ini digunakan untuk mengalirkan proton kembali ke membran luar & menurunkan gradien melalui enzim ATP sintase enzim ini menggunakan aliran proton yg melewatinya utk menghasilkan ATP dari ADP dengan cara reaksi fosforilasi. aliran proton yg melewati ATP sintase memaksa bagian enzim untuk berotasi.

Kaitan dengan pembentukan ROS:

ROS merupakan hasil samping dari fosforilasi oksidatif. O2 akan berikatan dengan H2 menjadi H2O. Namun ternyata tidak semua O2 berikatan dengan H2, tapi hanya berikatan dengan elektron saja sehingga terbentuk O3- (ROS). Dalam kondisi fisiologis, ROS akan terbentuk 5%.


Apa Yang Dimaksud Dengan Dogma Sentral Pada Biologi?

Dogma sentral: semua info genetik ada di DNA yang akan ditranskripsi ke dalam RNA dan akan ditranslasi menjadi protein.

Transkripsi :

Transkripsi merupakan proses sintesis mRNA dari cetakan DNA. Proses ini terjadi ada inti sel (nukleus) tepatnya pada kromosom. DNA akan diurai & dibuat cetakan, kemuan materi penyalin (ribonucleoside triphosphat) akan masuk, cetakan disalin dan dirangkai dan keluar menjadi mRNA.
Komponen yang terlibat dalam proses transkripsi yaitu : cetakan DNA yang terdiri atas basa nukleotida Adenin (A), Guanin (G), Timin (T), Sitosin (S) ; enzim RNA polimerase ; faktor-faktor transkripsi, prekursor (bahan yang ditambahkan sebagai penginduksi).

Tahapan dalam proses transkripsi pada dasarnya terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Inisiasi
Transkripsi tidak dimulai di sembarang tempat pada DNA, tapi di bagian ujung gen yaitu promoter. 25 pasang basa dari titik O gen di daerah promoter terdapat TATA box, yang merupakan start point transkripsi oleh polimerase.

2. Elongasi (pemanjangan)
Proses selanjutnya adalah elongasi. Pemanjangan di sini adalah pemanjangan nukleotida. Setelah RNA polimerase menempel pada promoter maka enzim tersebut akan terus bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3’ molekul RNA yang baru terbentuk. Misalnya nukleotida DNA cetakan A, maka nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U, dan seterusnya. Laju pemanjangan maksimum molekul transkrip RNA berrkisar antara 30 – 60 nukleotida per detik. Kecepatan elongasi tidak konstan.

3. Terminasi (pengakhiran)
Terminasi juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi berakhir ketika adanya guanin yang terbentuk. Selanjutnya mRNA terlepas dari DNA templat menuju ribosom.

Setelah proses transkripsi selesai, maka ada kontrol post transkripsi berupa:

Menstabilkan mRNA yang strukturnya hanya 1 helix, dengan capping 7 metil guanosin pada ujungny agar tidak mudah hancur.
Menghilangkan intron oleh spliceosome.
Menghilangkan 30 polipeptida dan penempelan poly-A (diberi ekor)

Translasi Adalah proses penterjemahan mRNA menjadi protein.Dalam menterjemahkan, 3 basa diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Translasi dimulai dengan adanya start kodon, AUG (metionin). Jika AUG tidak ada, maka tidak akan ditranslasi. Proses translasi adalah 3 basa (kodon di mRNA akan dikenali oleh anti kodon yang ada pada tRNA (transfer RNA). tRNA terikat pada asam amino tertentu sehingga dapat menterjemahkan bahasa asam amino.Translasi akan berhenti saat ada stop kodon) UAA / UAG / UAG ( TAA/TAG/TGA pada DNA).


Bagaimana Enzim Dapat Bekerja Mempercepat Suatu Reaksi? 

Enzim dapat bekerja mmpercepat suatu reaksi dengan menurunkan energi aktivasi. Untuk bekerja, enzim membutuhkan substrat. Dengan menurunkan energi aktivasi, maka terbentuknya kompleks enzim-substrat menjadi lebih cepat, sehingga reaksi cepat terjadi.

Cara aktivasi enzim: enzim merupakan suatu protein. Enzim akan teraktifkan saat masuk ke aparatus golgi, untuk penambahan suatu substansi dalam proses pematangan (packaging).

Cara inaktivasi enzim dengan feed back mechanism. Ada 2 macam feed back, yaitu feed back positif (inducible), dan feed back negatif (inhibitor). Dengan mekanisme feed back negatif, enzim dapat diinaktifkan.
Contoh: acyltransferase, glycosiltransferase
Sumber :
( http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_sel)
(http://biologi.blogsome.com/2012/08/09/materi-sel/)
(http://karodalnet.blogspot.com/2011/08/manfaat-biologi-dalam-bidang-farmasi.html) (http://wanenoor.blogspot.com/2012/03/info-saint-molekuler-biologi-sel.html#.QdXotdhbIwo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar